Lagu dan berita tampaknya sudah menjadi trend radio saat ini. Khusus soal berita, saya ingin mengenang kembali ke era reformasi beberapa waktu lalu.

Kalau radio yang berformat news and talk di Bandung, kita akan mengingat Radio Mara. Acara semacam itu, ketika itu, begitu sulitnya di Indonesia. Selain itu, kita lihat saja ketika berita “Seputar Indonesia” di RCTI. Saat itu, kalau tidak salah, Radio Oz sebagai radio anak muda sudah menerapkannya di radio dengan nama “Oz News Report”. Sayang, acara itu hanya diijinkan pada malam hari, setelah pukul 24.00 WIB dan hanya 15 menit. Sebetulnya masih ada lagi: Radio Ganesha. Liputan-liputan wawancaranya bagus. Namun, ini hanya sekadar liputan wawancara dan saya sebut bukan radio yang dikenal sebagai radio berita. Yang jelas, informasinya bagus. Itu saja. Saya kan hanya pendengar radio dan tidak peduli apa kriteria sebagai radio berita. Itu urusan anda.

Sekarang ini, kesan saya, radio yang berformat berita bukan hal yang aneh lagi. Pada umumnya semua radio “musik” menerapkannya. Entah karena sebagai trend untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau hanya sekadar menyeimbangkan fungsi pers: hiburan dan informasi (kontrol sosial).

Pada awal era reformasi, di Bandung muncul Radio Elshinta. Bagi saya, formatnya terasa baru. Itu menarik. Sejak itu, saya memiliki impian (meskipun hanya seorang pendengar radio) yaitu impian untuk mendirikan/mendengarkan radio berita yang fokus ke Bandung. Kalau Radio Elshinta kan se-Indonesia.

Impian itu hampir terwujud ketika acara “Patroli Malam” (pukul 00.00 WIB sampai 02.00 WIB) di Radio Mora dimunculkan. Namun, saya kecewa. Ternyata “Patroli Malam” tidak seperti impian saya ketika mendengarkan Radio Elshinta. Tadinya saya memperkirakan bahwa liputan Radio Mora akan seperti Radio Elshinta. Kalau Radio Elshinta kan 24 jam, sedangkan Radio Mora hanya 2 jam. Saya “terjebak” dengan istilah “Patroli”. Tadinya saya menduga bahwa wartawannya akan berpatroli malam mencari berita. Ternyata, tidak. Hanya penyiar radionya saja yang bercuap-cuap sebagai penyiar di depan mikrofon. Ada sih, menelepon redaksi Galamedia untuk membacakan laporan esok hari dan menelepon beberapa Polsek, termasuk di indramayu.

Bagaimana dengan sekarang? Ada beberapa radio berita seperti PRFM, Sindo, dan sebagainya. Yang lain hanya mengudarakan info-infonya beriringan dengan lagu-lagu.